Sikapi
Kemajuan Teknik Masak Memasak
Tristar Institute Serius Kembangkan
Studi Molecular Gastronomy
INSPIRASI
kuliah molecular gastronomy berasal dari Chef Yuda Agustian, Fitri Anita STP
dan Chef Valentinus dua tahun lalu. Ide ini disambut baik oleh owner Tristar Institute Ir Juwono Saroso
MM. Kala itu Juwono Saroso yang pernah menempuh studi kimia sains di ITS,
menyambut gembira ide ketiga dosen muda tersebut.
Dan Pembina Yayasan Eka
Prasetya Mandiri –yang menaungi Akpar Majapahit—ini mengatakan, studi molecular
gastronomy adalah hal yang mudah bagi seorang insinyur kimia. Kesulitannya
adalah hunting peralatan, mesin dan bahan-bahan kimia makanan yang dipakai
untuk proses memasak secara molecular gastronomy.
Sedangkan Juwono Saroso
sendiri mempunyai usaha di bidang
trading chemical yang dikelola bersama istrinya (Evie Mulyasari Dewi, SSi Apt).
Jadi mengenai bahan-bahan pendukung molecular gastronomy itu tidaklah terlalu
sulit untuk mendapatkannya.
Mulailah mereka bertiga
dengan dibimbing Ir Juwono Saroso MM dan istrinya, melakukan serangkaian
percobaan dan uji coba resep serta membeli peralatan di antaranya Sousvide,
Induction Cooker, tabung nitrogen cair, Soda Siphon, Cream Charger, Vacuum
Packaging Machine, dan lain-lain.
Diawali dari ide brilian beberapa
dosen yang ingin mengembangkan molecular gastronomy untuk mengangkat citra dan
gengsi masakan Indonesia di dunia internasional, penelitian dan pengembangan
molecular gastronomy mulai dilakukan di Tristar Culinary Institute (TCI).
Pada pertengahan 2014, Chef
Della –Adeline Nadya Daniel—lulusan D4 dari William Anglish Melbourne
Australia, bergabung dan menjadi dosen, serta ikut membantu penelitian
molecular gastronomy yang dikembangkan Tristar Institute.
Setelah dirasa siap maka
pertengahan Juli 2015 mulailah dibuka program Advanced Class –Advanced Culinary
Class & Advanced Patisserie Class—dengan sentuhan molecular gastronomy.
Ditemui kru matoasbynews.blogspot.com, disela-sela
memberi kuliah molecular gastronomy mahasiswa Advanced Culinary Class Tristar
Institute, belum lama ini, Chef Della menjelaskan, molecular gastronomy adalah
studi ilmiah mengenai gastronomi atau lebih lengkapnya adalah cabang ilmu yang
mempelajari transformasi fisiokimiawi dari bahan pangan selama proses memasak
dan fenomena sensori saat mereka dikonsumsi.
Ilmu ini dicirikan dengan
penggunaan metode ilmiah untuk memahami dan mengendalikan perubahan molekuler,
fisiokimiawi dan struktural yang terjadi pada makanan pada tahap pembuatan dan
konsumsi.
Dalam hal terminologi,
seringkali terjadi kerancuan antara gastronomi molekuler, memasak, ilmu
memasak, dan kulinologi. Memasak adalah teknik (atau kadang-kadang seni) yang
tujuannya untuk membuat makanan yang tempatnya di rumah atau di dapur restoran.
Untuk bisa memasak lebih
dibutuhkan keahlian untuk memilih bumbu, misalnya, daripada ilmu kimia atau
fisika. Sebaliknya, gastronomi molekuler adalah sains, terutama fisika dan
kimia, yang dilakukan di dalam laboratorium. Sains menggunakan metode
eksperimen di mana teori dihasilkan setelah mempelajari fenomena-fenomena yang
terjadi secara kuantitatif dan menyanggah metode yang ada dengan membuat
prediksi teoretis dan kemudian melakukan eksperimen pengujian.
”Intinya, tujuan utama sains
adalah menemukan mekanisme suatu fenomena dan tidak berhubungan dengan tujuan
membuat makanan. Kulinologi adalah campuran antara disiplin ilmu makanan dan
seni kuliner. Selain itu, kulinologi adalah istilah yang sudah dilindungi
secara hak cipta, sementara gastronomi molekuler belum dilindungi oleh hak
cipta,” terang dosen muda Tristar Institute lulusan dari William Anglish,
Melbourne, Australia.
Sementara itu, menurut Chef
Yuda Agustian, gastronomi melekuler pada awalnya melingkupi pembuatan resep,
pengujian resep turun-temurun, menemukan makanan baru dan memperkenalkan alat,
metode dan bahan baru yang dapat digunakan untuk menghasilkan makanan.
Namun pada akhirnya, sekitar
tahun 2003, ruang lingkup gastronomi molekuler diperjelas dengan menyisihkan
aplikasi teknologi dari padanya dan memperjelasnya dengan dasar pemikiran;
resep makanan terdiri dari dua bagian utama yaitu definisi makanan (definition of the dish) dan presisi
kuliner (culinary precision).
Oleh karena itu, gastronomi
molekuler mencakup pemodelan definisi makanan serta eksplorasi dari presisi kuliner.
Maka untuk mempelajari keduanya, diperlukan pengetahuan dalam bidang fisika dan
kimia bahan pangan sehingga kedua cabang ilmu tersebut termasuk dalam ruang
lingkup gastronomi molekuler.
Cara memasak secara tradisional
belum tentu memiliki jaminan kesehatan atau cara pembuatan yang rasional.
Misalnya saja suhu yang terlalu tinggi ketika memasak sehingga menimbulkan
karamelisasi berlebihan dan kerusakan protein. Hal ini menimbulkan risiko
stroke.
Untuk mengatasi hal tersebut
dibutuhkan gastronomi molekuler sehingga pengetahuan akan pembuatan makanan
tradisional tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan menjadi lebih sehat
ataupun menarik.
Bagi para koki atau juru
masak (chef), pengetahuan akan
gastronomi molekuler membuat mereka dapat mengeksplorasi lebih jauh dunia
kuliner secara ilmiah yang nantinya dapat diterapkan salah satunya sebagai seni
memasak molekuler. Sehingga, teknologi ataupun hidangan baru yang menarik dapat
tercipta.
”Sementara bagi para
konsumen diharapkan mendapat kejutan dan kepuasan ketika menikmati sajian
makanan yang sehat, lezat, menarik dan penuh sensasi,” tandas Chef Yuda, sapaan
akrab Yuda Agustian di ruang kerjanya.
Beberapa tahun terakhir ini,
tren kuliner seni memasak molekuler (molecular
cooking) dianggap sebagai perkembangan paling menarik di dunia industri
kuliner. Pada koki menggunakannya sebagai cara baru untuk menyajikan makanan
kepada pelanggan, contohnya adalah pasta ravioli dan kaviar (palsu) yang
terbuat dari natrium alginate dengan kalsium klorida (CaCl2).
Natrium alginate yang
berasal dari rumput laut dan CaCl2, berperan sebagai membrane buatan yang
melapisi suatu bahan sehingga dapat dibentuk menjadi bola. Selain itu terdapat
pula es krim instan menggunakan nitrogen cair. Selain contoh-contoh tersebut, masih
banyak lagi hidangan lainnya yang menggunakan prinsip molekuler seperti
Parmesan Spaghetti yakni spaghetti agar-agar dengan parmesan dan Frappuccino
dengan karagenan.
Dalam metode molecular
gastronomy menggunakan Sousvide, misalnya, mitos bahwa masakan hanya akan
matang pada suhu tinggi dibantah
habis-habisan. Mereka mencontohkan steak daging sapi yang dimasak suhu 80
derajat Celcius dengan alat Sousvide, dagingnya bisa matang dengan empuk dan
merata.
Pada metode ini, daging yang
akan dimasak dimasukkan ke dalam sebuah kantong plastik kedap udara
(menggunakan mesin pengemas vakum). Kemudian kantong plastik berisi daging
tersebut direndam dalam air dengan suhu 80 derajat Celcius dalam jangka waktu
tertentu.
Selain menghasilkan rasa
yang menakjubkan dan tekstur daging yang baik, teknik ini pun mempunyai
kelebihan karena Sousvide tidak memerlukan minyak dalam proses pengolahannya,
sehingga lebih sehat bagi tumbuh Anda. Nutrisi dalam makanan pun tidak terbuang
ketika proses pengolahan.
Karena tidak mudah menemukan
bahan-bahan dan alat yang digunakan, maka teknik memasak ini belum umum atau
terbiasa tersebar di Indonesia. Mengingat juga harga bahan-bahan yang digunakan
cukup mahal, masakan dengan teknik molecular gastronomy kurang diminati di
Indonesia.
Tristar Institute sebagai
lembaga pendidikan dan penelitian terpercaya, secara serius siap mengembangkan
teknik molecular gastronomy. Dengan latar belakang pemiliknya seorang sarjana
kimia yang memiliki pengalaman dalam chemical trading dan Tristar Machinery (Pusat
Penjualan Mesin dan Peralatan Industri Masakan), maka konsep memasak secara
molecular gastronomy ini bukanlah hal yang sulit untuk diwujudkan di Tristar
Institute.
Sarana yang disediakan
adalah sebuah laboratorium memasak yang dilengkapi dengan lab kimia, ruang
teori dan diskusi, serta dapur modern yang dilengkapi dengan alat memasak
molecular gastronomy.
Laboratorium TCI ini
merupakan tempat belajar dan penelitian mahasiswa kelas Advanced baik bidang
Patisserie maupun Culinary. Dan untuk mahasiswa lulusan D3 yang melanjutkan
kuliah hingga S1 Teknologi Pangan.
Setelah diajarkan teori dan
teknik memasak molecular gastronomy, pada akhir minggu perkuliahan, mahasiswa
diharuskan membuat food creation.
Mereka membuat masakan menggunakan teknik yang yang telah diajarkan untuk
membuat kreasi masakan yang baru. Hasil keasi masakan ini yang akan dinilai
dosen.
Anda tertarik kuliah S1
Teknologi Pangan di Tristar Institute dan dididik menjadi chef yang andal
membuat aneka masakan dengan teknik molecular gastronomy, silakan menghubungi Tristar Institute cq Akpar Majapahit Jl
Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25. (ahn)
Tristar Institute.... "Be a Professional Chef"
-Tristar Institute -
School of Culinary - Baking Pastry Art, Food Technology, Hospitality, Cruise, D3 Hotel & S1 Food Technology.
Tristar Institute:
*Tristar Institute Bogor
Jln. Raya Tajur No 33, Bogor
Telp: 0251-8574434, 081217929008 PIN: 53B4EFD8
082231372022 PIN: 2A6A1F4E.
*Tristar Institute BSD
Jln. Pahlawan Seribu - Raya Serpong Ruko BSD Sektor 7 / Blok RL 31-33
Telp: 021-5380668, 081232539310. PIN: D34223AE.
*Tristar Institute Kota Wisata Batu
Jln. Bukit Berbunga 10 Batu
Telp: 0341-3061525, 081232539310 PIN: D34223AE.
*Tristar Institute Kaliwaron
Jln. Raya Kaliwaron 58 - 60 Surabaya Telp: 031 5999593, 082230059993. 08585895799993.
Pin: 5BOD4B28. 595410A.
*Tristar Institute Surabaya
Jln. Raya Jemursari 244. Surabaya Telp: 031-8480821-22. 081357866283. 0812 3163 6380. PIN: D369634B, D30D351C
Tristar Institute memberikan ruang belajar bagi Anda yang ingin menjadi profesional chef.... Come & join us !
Tristar Institute.... "Be a Professional Chef"
-Tristar Institute -
School of Culinary - Baking Pastry Art, Food Technology, Hospitality, Cruise, D3 Hotel & S1 Food Technology.
Tristar Institute:
*Tristar Institute Bogor
Jln. Raya Tajur No 33, Bogor
Telp: 0251-8574434, 081217929008 PIN: 53B4EFD8
082231372022 PIN: 2A6A1F4E.
*Tristar Institute BSD
Jln. Pahlawan Seribu - Raya Serpong Ruko BSD Sektor 7 / Blok RL 31-33
Telp: 021-5380668, 081232539310. PIN: D34223AE.
*Tristar Institute Kota Wisata Batu
Jln. Bukit Berbunga 10 Batu
Telp: 0341-3061525, 081232539310 PIN: D34223AE.
*Tristar Institute Kaliwaron
Jln. Raya Kaliwaron 58 - 60 Surabaya Telp: 031 5999593, 082230059993. 08585895799993.
Pin: 5BOD4B28. 595410A.
*Tristar Institute Surabaya
Jln. Raya Jemursari 244. Surabaya Telp: 031-8480821-22. 081357866283. 0812 3163 6380. PIN: D369634B, D30D351C
Tristar Institute memberikan ruang belajar bagi Anda yang ingin menjadi profesional chef.... Come & join us !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar