twitter

Sekolah Kuliner dan D3 Perhotelan

Surabaya - Graha Tristar
Jln. Raya Jemursari 244 Surabaya.
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata

West Campus - Gedung IEU
Raya Dukuh Kupang 157B
S1 International Culinary Business

Kampus B Tristar -
Jl. Kaliwaron 58-60, Surabaya
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata
S1 Culinary Business

Informasi
Telp. +62-31 8433224 & 8433225. HP. 08233752227 - 081234506326.
PIN BB: 2A6A1F4E - 2B425821

Jakarta - Kampus Tristar BSD
S1 Culinary Business
S1 Food Technology
S1 Hotel Management
Telp: 021-5380668.
HP: 081286358533. PIN BB: 2A96E298.
Fax: 021-53155652.
Ruko BSD Sektor 7. Blok RL 31-33.
Serpong - Tangerang

Resep Kreasi Mahasiswa
Akpar Majapahit

Pages

Kamis, 08 Oktober 2015

Mahasiswa Advanced Culinary Class Praktik Membuat Menu Vegetarian Food



Mahasiswa Advanced Culinary Class Praktik Membuat Menu Vegetarian Food
 
SELAMA lima hari kuliah Vegetarian Food, terhitung pada Senin (31/8) hingga Jumat (4/9/2015), mahasiswa Advanced Culinary Class dibekali teori dan praktik membuat menu vegetarian food oleh Chef R. Bagus Handoko S.Pd, M.Par di laboratorium kuliner Tristar Institute Jl Jemursari No. 234 Surabaya.

Materi hari pertama, membuat gluten tekstur daging, tekstur soto, tenstur sate dan tekstur rambak. Pada hari kedua, mahasiswa diajarkan bagaimana mengaplikasikan empat tekstur itu menjadi rendang daging, soto Padang (Pariaman), sate Padang dan sambel goreng rambak.

Sedangkan pada hari ketiga, mahasiswa praktik membuat tekstur bakso gluten dan tekstur bakso jamur hiyoko. Pada hari keempat, mahasiswa belajar mengaplikasikan pembuatan bakwan Malang yang meliputi bakso gluten dan bakso jamur hiyoko, pangsit tahu, siomay lobak, membuat kuah bakwan dan menyajikannya secara lengkap.


Pada hari kelima, mahasiswa diuji untuk mengimplementasikan semua teori yang telah diajarkan dan diaplikasikan dengan membuat tumpeng mini. Dari ujian ini hasil kerja dan kreasi mahasiswa Advanced Culinary Class dinilai dosen.

Ditemui usai menguji mahasiswanya, Chef R Bagus Handoko SPd, M.Par mengatakan, tujuan pembelajaran vegetartian food technology agar mahasiswa mampu memahami hubungan antara vegetarian dengan pemanasan global (global warming). Lapisan ozon di belahan bumi semakin tipis akibat pencemaran lingkungan --gas metan pada peternakan-- membuat bumi semakin panas. Salah satu solusinya adalah mengurangi konsumsi bahan hewani baik daging, telur maupun susu.

Selain itu, dengan dibekali pengetahuan tentang vegetarian food, mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan menu-menu substitusi apabila dihadapkan pada kenyataan bahwa mengonsumsi bahan hewani menyebabkan penderita jantung koroner (PJK), hipertensi, asam urat dan gangguan pembuluh darah lainnya meningkat.

”Derngan fenomena tersebut, maka mahasiswa diharapkan mampu membuat menu-menu makanan dari daging beralih ke non daging dengan tampilan yang tidak jauh berbeda,” kata Chef Bagus Handoko, yang kini berhak menyandang Magister Pariwisata, setelah dinyatakan lulus ujian tesis di STP Trisakti Jakarta dengan nilai A (memuaskan), baru-baru ini.

Sejauh ini vegetarian food sudah diaplikasikan pada komunitas (masyarakat) vegetarian di Surabaya. Komunitas ini bersosialisasi di Vihara Mathreya Jl Dukuh Kupang melalui acara pertemuan rutin setiap Senin pukul 19.00-21.00 WIB, dalam Meat Free Monday (Hari Senin Tanpa Daging).

”Pada acara tersebut, tamu dan undangan yang datang bisa menikmati menu makan malam bersama dengan harga Rp 15.000,00, sepuasnya,” kata Chef Bagus, yang juga anggota Komunitas Vegetarian Surabaya (KVS).

Dalam kesempatan itu, anggota KVS dipersilakan memberikan testimoni seputar manfaat yang dirasakan setelah mengonsumsi vegetarian ditinjau dari aspek kesehatan. Setelah satu bulan jadi anggota KVS, kulit jadi lebih halus dan jerawat hilang.


Sementara itu setelah satu tahun menjadi anggota KVS, hipertensi hilang, hipotensi menjadi normal, sementara jika sejak kecil mengonsumsi vegetarian food rata-rata badan bertambah tinggi dan jarang sakit.

Selain itu, keberadaan komunitas ini juga ditangkap oleh pebisnis dengan membuka resto yang menyajikan menu-menu vegan (membidik kaum vegan dan vegetarian). Di restoran vegan, orang vegetarian bisa masuk. Sebaliknya kalau resto vegetarian, orang vegan tidak bisa masuk. Alasannya karena vegetarian dibedakan menjadi 4 kelompok, yakni:
1.    Lacto Ovo Vegetarian. Diadopsi dari Eropa. Tidak konsumsi bahan hewani tetapi masih mengonsumsi daging dan susu.
2.    Lacto Vegetarian. Diadopsi dari India. Masih konsumsi susu tetapi tidak makan telur.
3.    Vegan. Diadopsi dari China. Tidak konsumsi bahan hewani, tidak minum susu makan telur dan bawang (bawang putih, merah, bawang prei, bawang Bombay dan daun bawang).
4.    Vegetarian. Tidak mengonsumsi telur tetapi masih mengonsumsi bawang. Kelompok ini paling banyak pengikutnya. (ahn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar