Mahasiswa Advanced Culinary Class Praktik
Membuat Menu Vegetarian Food
SELAMA
lima hari kuliah Vegetarian Food, terhitung pada Senin (31/8) hingga Jumat
(4/9/2015), mahasiswa Advanced Culinary Class dibekali teori dan praktik
membuat menu vegetarian food oleh Chef R. Bagus Handoko S.Pd, M.Par di
laboratorium kuliner Tristar Institute Jl Jemursari No. 234 Surabaya.
Materi
hari pertama, membuat gluten tekstur daging, tekstur soto, tenstur sate dan
tekstur rambak. Pada hari kedua, mahasiswa diajarkan bagaimana mengaplikasikan
empat tekstur itu menjadi rendang daging, soto Padang (Pariaman), sate Padang
dan sambel goreng rambak.
Sedangkan
pada hari ketiga, mahasiswa praktik membuat tekstur bakso gluten dan tekstur
bakso jamur hiyoko. Pada hari keempat, mahasiswa belajar mengaplikasikan
pembuatan bakwan Malang yang meliputi bakso gluten dan bakso jamur hiyoko,
pangsit tahu, siomay lobak, membuat kuah bakwan dan menyajikannya secara
lengkap.
Ditemui
usai menguji mahasiswanya, Chef R Bagus Handoko SPd, M.Par mengatakan, tujuan
pembelajaran vegetartian food technology agar mahasiswa mampu memahami hubungan
antara vegetarian dengan pemanasan global (global warming). Lapisan ozon di
belahan bumi semakin tipis akibat pencemaran lingkungan --gas metan pada
peternakan-- membuat bumi semakin panas. Salah satu solusinya adalah mengurangi
konsumsi bahan hewani baik daging, telur maupun susu.
”Derngan
fenomena tersebut, maka mahasiswa diharapkan mampu membuat menu-menu makanan
dari daging beralih ke non daging dengan tampilan yang tidak jauh berbeda,”
kata Chef Bagus Handoko, yang kini berhak menyandang Magister Pariwisata,
setelah dinyatakan lulus ujian tesis di STP Trisakti Jakarta dengan nilai A
(memuaskan), baru-baru ini.
Sejauh
ini vegetarian food sudah diaplikasikan pada komunitas (masyarakat) vegetarian
di Surabaya. Komunitas ini bersosialisasi di Vihara Mathreya Jl Dukuh Kupang
melalui acara pertemuan rutin setiap Senin pukul 19.00-21.00 WIB, dalam Meat Free Monday (Hari Senin Tanpa
Daging).
”Pada
acara tersebut, tamu dan undangan yang datang bisa menikmati menu makan malam
bersama dengan harga Rp 15.000,00, sepuasnya,” kata Chef Bagus, yang juga
anggota Komunitas Vegetarian Surabaya (KVS).
Dalam
kesempatan itu, anggota KVS dipersilakan memberikan testimoni seputar manfaat
yang dirasakan setelah mengonsumsi vegetarian ditinjau dari aspek kesehatan.
Setelah satu bulan jadi anggota KVS, kulit jadi lebih halus dan jerawat hilang.
Sementara
itu setelah satu tahun menjadi anggota KVS, hipertensi hilang, hipotensi
menjadi normal, sementara jika sejak kecil mengonsumsi vegetarian food
rata-rata badan bertambah tinggi dan jarang sakit.
1. Lacto
Ovo Vegetarian. Diadopsi dari Eropa. Tidak konsumsi bahan hewani tetapi masih
mengonsumsi daging dan susu.
2.
Lacto Vegetarian. Diadopsi dari India. Masih
konsumsi susu tetapi tidak makan telur.
3.
Vegan. Diadopsi dari China. Tidak konsumsi
bahan hewani, tidak minum susu makan telur dan bawang (bawang putih, merah,
bawang prei, bawang Bombay dan daun bawang).
4.
Vegetarian. Tidak mengonsumsi telur
tetapi masih mengonsumsi bawang. Kelompok ini paling banyak pengikutnya. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar