Akpar
Majapahit Ramaikan Expo Pendidikan di SMAK Santa Maria
Chef Della Demo Masak dengan Teknik
Gastronomi Molekuler
PARTISIPASI
Akademi Pariwisata (Akpar) Majapahit dalam ajang Expo Pendidikan di SMAK Santa
Maria Surabaya, Sabtu (10/10/2015) siang itu terbuktik sukses mewarnai kemeriahan pameran di sekolah lanjutan yang
beralamat di Jl Raya Darmo tersebut.
Betapa tidak, aksi Chef
Adelia Nadia Daniel dengan dibantu dua
mahasiswa Akpar Majapahit, Indra Gunawan dan Lia Emanuela—unjuk ketrampilan
dalam demo masak dengan teknik gastronomi molekuler di gelaran itu sehingga
mengundang perhatian para pengunjung pameran.
Chef Della, demikian dosen
cantik itu biasa disapa, menyiapkan pembuatan kaviar dengan teknik gastronomi
molekuler kaviar sehari sebelum gelaran expo di laboratorium S1 Food Technology.
Kaviar itu bahannya dari jus mangga yang di-treatment dengan asam alginate,
untuk memberi sensasi pada jus mangga saat disantap.
Dengan di-treatment pakai asam
alginate, jus mangga tampil tidak seperti lazimnya karena bentuknya telah berubah
seperti kuning telur. Jus mangga itu yang di-treatment dengan asam alginate
telah terlapisi membran sehingga membentuk bulatan mirip kuning telur.
Saat kaviar dari jus mangga
itu ditaruh disendok dari plastik, maka pengunjung stand Akpar Majapahit diminta
mencicipi kaviar itu. Nah, sensasinya baru terasa saat kaviar dimasukkan ke
dalam mulut karena butiran mirip kuning telur itu langsung meletus.
Sesasi itu yang tidak kami
dapatkan saat menikmati jus mangga yang ditaruh dalam gelas plastik dan
dinikmati pakai sedotan,” tutur seorang siswi SMAK Santa Maria bersama beberapa sahabatnya, usai mencicipi kaviar di
booth Akpar Majapahit.
Sensasi berikutnya
ditunjukkan Chef Della kepada pengunjung stand Akpar Majapahit saat pengunjung
diminta mencicipi biskuit yang telah di-treatment
dengan nitrogen cair. Nitrogen cair tersebut bersuhu sekitar -180 C.
Jadi begitu biskuit direndam
dalam nitrogen cair, kemudian biskuit dimakan, maka sensasi yang muncul adalah
keluar asap dari mulut dan dua lubang hidung. Mulut dan hidung terasa dingin
dan segar, sedangkan citarasa biskuit tidak berubah. Biskuitnya tetap renyah
dan enak rasanya.
Kedua contoh itu merupakan
sekelumit dari cara memasak dengan mengadopsi teknik gastronomi molekuler. Teknik
memasak canggih ini juga diajarkan kepada mahasiswa Advanced Culinary &
Pastry Class maupun mahasiswa S1 Food Technology Akpar Majapahit.
Selain menghadirkan demo
memasak yang lain dari biasanya, tim marketing Akpar Majapahit yang dipimpin
Chef Yuda Agustian juga sibuk melayani pertanyaan siswa dan orang tua siswa
SMAK Santa Maria yang menghadiri expo pendidikan di sekolah tersebut.
Baik siswa kelas X, XI
maupun siswa kelas XII SMAK Santa Maria antusias menanyakan kelebihan belajar Culinary
& Patisserie, Pariwisata dan Perhotelan di Kampus Akpar Majapahit.
Pasalnya, kuliah di Akpar Majapahit, calon mahasiswa bisa mengambil program D1,
D2, D3 atau S1, sesuai kebutuhan yang bersangkutan.
Kalau siswa ingin mengambil
program D1 atau D2, pendidikan non gelar, bisa daftar di Tristar Institute Kaliwaron.
Jika ingin ambil D3 bisa kuliah di Akpar Majapahit Jemursari, program S1
Culinary Business kerjasama antara Akpar Majapahit dan IEU.
”Selain itu, jika Anda
tertarik kuliah di Batu, Bogor atau Jakarta, kami juga buka cabang di kota-kota
tersebut. Bahkan kami juga membuka program pelatihan kerja di kapal pesiar atau
Tristar Cruise Training Centre (TCTC)
bekerjasama dengan operator kapal pesiar terkemuka di Eropa dan AS,”
terang Yuda didampingi staf marketing Monica Berliana Sulindra.
Monica menambahkan, dari
gelaran expo pendidikan di sekolah tersebut, pihaknya fokus untuk mengenalkan
kelebihan kampus Akpar Majapahit kepada siswa kelas X, XI dan XII yang datang
ke stand Akpar Majapahit. ”Tidak hanya kepada siswa, kami juga mengapresiasi
pernyataan kritis dari orang tua siswa yang ingin mengetahui lebih banyak
seputar kampus Akpar Majapahit,” pungkasnya. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar