Investor Hongkong Tantang TCI Bikin
Aneka Manisan Buah untuk Industri
TRISTAR Culinary Institute (TCI) divisi Food Technology mendapat tantangan serius dari investor
Hongkong untuk membuat aneka manisan buah tropis (tropical fruit) nan aksotik
asli Indonesia khususnya dari Jatim, seperti pepaya, salak, mangga, rambutan,
nanas, dan yang lainnya guna memenuhi pasar manisan di Hongkong.
”Tentu
saja tantangan dari calon investor Hongkong ini langsung kami respons positif
mengingat membuat manisan buah skala industri merupakan peluang emas yang tidak
mungkin dilewatkan. Untuk tahap awal kami telah melakukan serangkaian uji coba
di laboratorium Food Technology TCI pada pertengahan Mei 2015,” kata Andre an,
Direktur Food Tech TCI di kantornya, Jl Jemursari No. 234 Surabaya.
Dalam
uji coba tersebut, pihaknya melibatkan dua tim penguji yakni Nursanti dan Ir
Indah Fitriana untuk membuat aneka manisan dari buah papaya, salak, mangga,
rambutan, nanas dan buah-buahan tropis
lainnya yang punya nilai ekonomi tinggi di pasar Hongkong.
Dalam
uji coba membuat manisan dari buah papaya, tim penguji membuat dua pilihan,
yakni manisan basah dan kering dengan teksturnya dibuat mirip mangga. Begitu
juga manisan buah salak dan mangga juga dibuat dua pilihan, yakni basah dan
kering.
Tim
penguji di laboratorium Food Tech TCI mengungkapkan, manisan mangga yang
di-treatment pakai calkplus (foto kiri), buah tetap agak lentur (lembut)
meskipun direndam dalam cairan manisan tanpa pengawet.
”Sementara
itu, manisan buah mangga yang di-treatment
pakai kapur sirih (foto kanan) tekstur buahnya kaku (keras). Apabila bahan
manisan itu dikeringkan bisa tahan sampai enam bulanan,” terang Santi, sapaan
Nursanti di dampingi partnernya Ir Indah Fitriana.
Setelah diujicoba di laboratorium Food Tech TCI, pengusaha dari Hongkong tersebut merasa cocok dengan harapannya dan ia menyatakan berminat untuk mengimpornya dari Indonesia guna memenuhi permintaan pasar manisan buah tropis di Hongkong.
”Kalau
rencana ini teralisasi, maka puluhan ton manisan buah tropis dari Jatim siap
dikapalkan ke Hongkong. Tentu saja peluang bisnis manisan buah tropis skala
industry bakal menggairahkan petani hortikultura di Jatim untuk memproduksi
buah-buahan yang berkualitas sekaligus membuka lapangan kerja baru,” tutur
Andrian kepada reporter portal online www.matoasbynews.blogspot.com baru-baru ini.
Hasil
uji coba di laboratorium tersebut juga dipresentasikan di hadapan Ir Juwono
Saroso, Presdir Matoa Holding. Beberapa masukan pun disampaikan kepada tim
penguji untuk lebih banyak lagi mencoba beberapa jenis buah tropis yang lain di
luar papaya, salak, mangga, tetapi bisa juga dicoba pada buah rambutan, nanas
dan buah tropis lainnya yang punya nilai jual tinggi di pasar internasional.
”Pada
prinsipnya kami akan terus support
tim penguji yang bekerja di laboratorium Food Tech TCI agar terus berkreasi demi
mengharumkan TCI sehingga lembaga ini semakin dikenal secara nasional bahkan
dunia internasional,” pungkas Pak Yu, sapaan akrab Ir Jowono Saroso, dalam
kesempatan terpisah di ruang kerjanya. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar