twitter

Sekolah Kuliner dan D3 Perhotelan

Surabaya - Graha Tristar
Jln. Raya Jemursari 244 Surabaya.
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata

West Campus - Gedung IEU
Raya Dukuh Kupang 157B
S1 International Culinary Business

Kampus B Tristar -
Jl. Kaliwaron 58-60, Surabaya
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata
S1 Culinary Business

Informasi
Telp. +62-31 8433224 & 8433225. HP. 08233752227 - 081234506326.
PIN BB: 2A6A1F4E - 2B425821

Jakarta - Kampus Tristar BSD
S1 Culinary Business
S1 Food Technology
S1 Hotel Management
Telp: 021-5380668.
HP: 081286358533. PIN BB: 2A96E298.
Fax: 021-53155652.
Ruko BSD Sektor 7. Blok RL 31-33.
Serpong - Tangerang

Resep Kreasi Mahasiswa
Akpar Majapahit

Pages

Selasa, 28 April 2015

TCI Layani Pelatihan Membuat Speedboat - Materialnya dari Fiber Glass



TCI Layani Pelatihan Membuat Speedboat

Materialnya dari Fiber Glass

TRISTAR Culinary Institute (TCI) selama delapan hari sejak 20 April hingga 27 April 2015  melayani pelatihan membuat model miniatur kapal boat (speedboat) dari bahan fiber glass kepada tujuh orang karyawan perusahaan budidaya mutiara Firma Nusantara Group, dengan dipandu langsung oleh instruktur TCI Muhammad Ashari.

Yang tampak istimewa dari pelatihan itu, selain diikuti karyawannya, Manager Firma Nusantara Sin Ci dan Alam asistennya, ikut proaktif mendampingi pekerjanya, karena mereka juga jadi peserta pelatihan pembuatan speedboat yang mengambil tempat di area parkir TCI Jl Raya Jemursari No. 234 Surabaya.

Sebelum memutuskan belajar mengikutkan karyawannya belajar membuat speedboat di Surabaya, kelompok usahanya yang punya enam perusahaan budidaya mutiara di Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku dan Papua selama ini cenderung membeli speedboat untuk mendukung operasional di lapangan.

”Saat ini, kami baru mengoperasikan 11 unit speedboat.  Jumlah tersebut dirasa masih kurang karena tantangan budidaya mutiara di Indonesia Bagian Timur cukup berat terutama dalam menghadapi aksi perompakan dan ganasnya ombak di seputar kawasan budidaya mutiara,”  ungkap Sin Ci, Manager Firma Nusantara Group kepada matoasbynews.blogspot.com di sela-sela pelatihan kemarin.

Dari seluruh speedboat yang dioperasikan kelompok usaha Firma Nusantara semuanya dipesan dari Jakarta. Nah dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015 ini, perusahaan berencana membuat sendiri speedboat untuk mendukung operasional sehari-hari.

”Untuk itu kami mengajak beberapa karyawan yang akan ditugaskan memproduksi speedboat sendiri, disekolahkan lebih dulu di sini dan mereka kami damping langsung agar semangat  kerjanya tidak kendor,” kata Sin Ci di dampingi asistennya Alam, serta instruktur dari TCI Muhammad Ashari dan Nursanti.

Pada tahap pertama, pihak perusahaan baru mengirimkan 6-7 karyawan untuk mengikuti pelatihan membuat speedboat dari bahan fiber glass ini. Namun di masa mendatang tidak menutup kemungkinan jika pihak perusahaan akan mengirimkan karyawannya yang lain untuk mengikuti pelatihan membuat speedboat ke Jawa.

”Seluruh biaya pelatihan ditanggung perusahaan.  Biaya pelatihan yang dipatok TCI sekitar Rp 8,75 juta per orang selama delapan hari kerja. Biaya itu sudah termasuk sertifikat dan makan siang.  Bahan-bahan dan peralatan pelatihan mulai tripleks, resin untuk bodi kapal, cat, foam, dan sebagainya disediakan TCI ,” ujarnya.

Muhammad Ashari dari TCI menerangkan bahwa pelatihan membuat speedboat ini baru sebatas model bukan ukuran yang sesungguhnya. Karena itu, pelatihan selama delapan hari merupakan batasan minimal untuk membuat model miniatur speedboat berukuran panjang 2,1 meter dengan lepas 1,05 meter.

Peserta pelatihan dibekali pengetahuan dasar tentang pemilihan bahan yang tepat  untuk skala marine. Untuk membuat model (desain kapal) bisa secara manual dan komputerisasi. Untuk memudahkan praktik secara manual, pihaknya membuat simulasi dari bahan stereofoam (gabus) baik foam biasa maupun liquid foam.

Selain itu, tripleks dengan ketebalan 12 milimeter  dipotong sesuai kebutuhan untuk membuat cetakan lunasnya baik cetakan dalam maupun cetakan luar (cup). Karena itu, jika mengacu pada ukuran speedboat sesungguhnya yakni panjang 8-9 meter dan lebar 2,1 meter dengan dilengkapi mesin tempel 100 PK x 2, maka pekerjaannya sejak awal sampai finishing membutuhkan waktu sampai tiga sampai empat bulan.

Sementara itu penggunaan mesin tempel 100 PK x 2 dimungkinkan karena speedboat ini selain untuk mendukung operasional sehari-hari juga untuk patroli  karena ancaman perompak di area budidaya mutiara cukup tinggi. ”Pasalnya kapa boat penjahat rata-rata memiliki kecepatan 85 PK x 2, maka kami menyiapkan speedboat yang berkapasitas mesin 100 PK x 2 agar bisa mengejar penjahat,” ungkap Sin Ci menambahkan.

”Berdasarkan pengalaman kami melayani pesanan klien, rata-rata pembuat speedboat dengan ukuran standar butuh waktu empat bulan baru barangnya diserahkan kepada pihak pemesan. Beberapa pembuat speedboat yang kami ketahui yakni Javanese Boat, Boat Indonesia (keduanya di Jakarta) dan Fiberindo (Surabaya),” terang Ashari sapaan karib Muhammad Ashari.

Pihak TCI juga membekali peserta pelatihan tentang pengenalan resin untuk standar kapal (resin untuk marine). Untuk lambung kapal boat ukuran panjang 9 meter dan lebar  2,1 meter, lapisan resin dirancang sampai 7 layer, sedangkan  lapisan bawah (dasar kapal) tebal lapisannya antara 8-9 layer. Speedboat ukuran ini bisa dimuati 4-5 orang plus sejumlah barang dan peralatan kerja.

Masih menurut Ashari, resin secara umum bisa juga untuk membuat souvenir seperti patung-patungan dan aneka model cendera mata yang lainnya. (ahn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar