Mahasiswa S1 Culinary Business STIE IEU
Surabaya Praktik ’Fine Dining’ di Kampus
MAHASISWA S1 Culinary Business STIE IEU Surabaya praktik fine dining
sekaligus menunjukkan kepiawaiannya dalam menyajikan satu paket menu fine dining,
di hadapan 50 undangan yang menghadiri Communication Forum Academic Director
East Java Private di kampus STIE IEU Surabaya, Kamis (19/3) siang.
Tamu
yang hadir dalam acara fine dining itu sejumlah PTS dari Surabaya, Malang dan
kota-kota lainnya di Jatim khususnya yang membuka program Studi Kuliner,
Pariwisata dan Perhotelan. Hadir di acara itu Presdir Matoa Holding Ir Juwono
Saroso, Direktur Tristar Culinary Institute (TCI) Drs. Ec. Andrean LB., MM.,
MBA.
Praktik
membuat menu lengkap untuk fine dining bagi mahasiswa S1 Culinary Business STIE
IEU Surabaya merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa. Mahasiswa
dituntut untuk tampil sebaik mungkin sejak mempersiapkan bahan bakunya, memasak
di dapur hingga menyajikannya.
Nah,
demi menyukseskan hajatan tersebut, mahasiswa tidak sendiri.karena mereka
dibimbing langsung oleh chef Yuda
Agustian, yang juga dosen kuliner di Akpar Majapahit Surabaya. Sehingga, dalam
menyajikan menu fine dining di hadapan 50 undangan sesuai standard operation procedure (SOP)-nya.
Jika
satu paket fine dining di restoran mewah menyajikan masakan Eropa atau Chinese
Food (biasanya pada acara pesta pernikahan), tetapi khusus pada acara fine
dining di kampus STIE IEU Surabaya mengedepankan menu masakan tradisional
Indonesia (Indonesian Authentic).
Menu
tradisional Indonesia itu untuk appetizer-nya
berupa rujak manis dengan bumbu kacang, soup-nya
berupa.sayur asem, menu utamanya (main
course) sendiri menyajikan ayam gepuk, lalapan dan sambal bajak, sedangkan
menu penutupnya (dessert) adalah es
palu butung.
Dosen
Akpar Majapahit Andrean yang juga hadir di acara tersebut menjelaskan, praktik
fine dining yang ditampilkan para mahasiswa S1 Culinary Business STIE IEU
Surabaya ini patut diapresiasi. Pasalnya, mahasiswa yang mengambil minat
belajar kuliner tersebut bisa mengetahui dan membedakan antara fine dining,
casual dining, fast food dan truck food.
Dalam
bisnis restoran, fine dining menempati strata tertinggi. Restoran yang memposisikan dirinya menyediakan paket menu
ala fine dining biasanya tampilan interiornya mewah (berkelas), peralatan
restorannya bagus dan modern, menunya set-setan, bahan baku yang dipakai kelas
premium (terbaik), koki atau chef-nya juga bagus, pun tersedia red wine atau
white wine (anggur) dan tentu saja harganya boleh dibilang fantastis untuk
menyatakan mahal.
Di
dunia bisnis kuliner, restoran yang menyajikan menu ala fine dining boleh
dikatakan sebagai restoran bintang lima. Di bawah resto fine dining adalah
casual dining,yang merupakan restoran pada umumnya. Sedangkan posisi resto
setelah casual dining adalah fast food
dan strata yang terendah adalah truck food.
Di
Surabaya, lanjut Andrean, resto fine dining jumlahnya relatif terbatas. ”Yang
saya tahu adalah restoran 1914 di Jl Raya Darmokali (bekas Konjen Prancis) dan
Rukola Restaurant di Jl Polisi Istimewa. Untuk pesan menu fine dining satu set,
konsumen di-charge mulai Rp 500 ribu sampai Rp 750 ribu perorang,”terang
Andrian, yang juga pengajar di STIE IEU Surabaya Jl Raya Dukuh Kupang 157-B
Surabaya.
”Jadi
kalau Anda ingin menjamu kolega bisnis di restoran yang menyajikan menu
set-setan ala resto fine dining, misalnya booking round table untuk delapan
orang, maka siapkan anggaran minimal Rp 4 jutaan, jika per orang di-charge Rp
500 ribuan,” katanya menambahkan. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar