twitter

Sekolah Kuliner dan D3 Perhotelan

Surabaya - Graha Tristar
Jln. Raya Jemursari 244 Surabaya.
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata

West Campus - Gedung IEU
Raya Dukuh Kupang 157B
S1 International Culinary Business

Kampus B Tristar -
Jl. Kaliwaron 58-60, Surabaya
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata
S1 Culinary Business

Informasi
Telp. +62-31 8433224 & 8433225. HP. 08233752227 - 081234506326.
PIN BB: 2A6A1F4E - 2B425821

Jakarta - Kampus Tristar BSD
S1 Culinary Business
S1 Food Technology
S1 Hotel Management
Telp: 021-5380668.
HP: 081286358533. PIN BB: 2A96E298.
Fax: 021-53155652.
Ruko BSD Sektor 7. Blok RL 31-33.
Serpong - Tangerang

Resep Kreasi Mahasiswa
Akpar Majapahit

Cooking With The Chef

VCD Tutorial Memasak. Info dan Pemesanan: 031-8480821-22. 0813 3200 3300.

S1 Teknologi Pangan

Kolaborasi Tristar Insitute dan Unitomo Surabaya.

Pages

Rabu, 25 Maret 2015

Serunya Membuat Ginger Bread House Di Kampus Akademi Pariwisata Majapahit

Serunya Membuat Ginger Bread House
Di Kampus Akademi Pariwisata Majapahit
Pasti tahu dong dengan dongeng Hansel and Gretel yang terkenal? Cerita ini menjadi salah satu penyebab terkenalnya Ginger Bread House atau rumah yang terbuat dari roti jahe. Awalnya kebiasaan membuat roti jahe ini dilakukan oleh penduduk di Jerman ketika menjelang hari Natal dan kehadiran Ginger Bread House, tentunya menjadi daya tarik tersendiri. Lantas, susahkah membuat replika rumah roti jahe ini ?
Rumit dan membutuhkan kreatifitas itu pasti. Itulah gambaran dari aktifitas mahasiswa Akpar Majapahit dalam materi perkuliahan membuat replika ‘Ginger Bread House’. Mereka mulai membuat ukuran sistem skala, membuat adonan roti ginger, memotong pola, memanggang adonan, mendirikan bangunan, membuat royal icing, membuat hiasan dan membuat roti clay.
Rumah roti jahe ini hanyalah sebuah replika, jadi roti-roti yang menempel pada dinding dan atap rumah tidak bisa dimakan. Walaupun bahan yang digunakan terdiri dari tepung terigu, gula, telur, baking soda, jahe bubuk dan air. Namun, dengan ditambahnya bahan amoniak menjadikan roti ini teksturnya keras dan bisa berdaya simpan lama saat dipajang.
Bagi Evelyn salah satu mahasiswa jurusan Pastry Akpar Majapahit dan teman-temannya, membuat ginger bread house ini memberikan kesan tersendiri. Walaupun dirasa banyak sukanya bisa bekerjasama dengan team sehingga bisa menghasilkan karya indah sebuah rumah mini, tentu kesulitan dalam merangkai roti harus dilaluinya. ‘Wah, pengerjaan rumah roti jahe ini yang susah sih pada saat menempel setiap roti pada dinding dan atap, kalau tidah hati-hati rotinya tidak lengket dan hasilnya kurang sempurna’ ungkapnya.
Berikut beberapa karya ‘Ginger bread house’ mahasiswa program studi Pastry Akademi Pariwisata Majapahit Surabaya yang bisa dipetik idenya :



 
Rumah Jahe Lawang Sewu
Wah, bangunan cagar budaya kota Semarang ini cukup menginspirasi mahasiswa Akpar Majapahit. Bangunan rumah roti jahe didesain bak Lawang Sewu ini lengkap dengan banyak pintu dan jendela, dilengkapi dengan hiasan kereta api.
Rumah Jahe Menyeramkan
Tak selamanya replika rumah yang terbuat dari roti jahe tampak lucu dan menggemaskan. Ini adalah rumah roti jahe bertingkat dengan halaman cukup luas. Dengan jendela-jendela yang seakan tak terawat, rumah ini jika ada dalam bentuk sebenarnya mungkin menjadi lokasi yang cukup menyeramkan.
Rumah Jahe Salju
Kebiasaan rumah roti jahe ada saat Natal dan pasti identik dengan salju serta serba berwarna putih Mungkin rumah jahe dengan balutan warna putih seperti salju ini bisa membuat siapa saja yang melihatnya penasaran.
  
Anda ingin terampil seperti mereka, bisa berkreasi membuat beragam produk pastry sebagai spesialisasi ? Asalkan selalu kreatif dan banyak memiliki ide yang bisa dituangkan, serta bekal materi yang cukup, pasti akan bisa. Akademi Pariwisata Majapahit, salah satu lembaga pendidikan  yang bisa direkomendasi sebagai tempat memperoleh ilmu yang mendalam dan komprehensif mendalami pembuatan dan pengenalan produk pastry. *Upi
Kampus Akademi Pariwisata Majapahit
Kampus Mojokerto | Jl. Raya Jabon KM 07, Mojokerto
E-mail : akparmajapahit@gmail.com
Graha Tristar | Jl. Raya Jemursari 244, Surabaya
Tel. (031) 8480821-22. 8433224-25. 8410109
Hp. 081233752227, 081234506326
Blackberry PIN : 2A1CE131 ; 2B517ECB ; 2B425821 ; 53B4EFD8
Fax. (031) 8432050
www.majapahit.org / www.matoa.info

Antusias Mahasiswa Belajar Membuat Aneka 'Bread' Di Akademi Pariwisata Majapahit Surabaya



Antusias Mahasiswa Belajar Membuat Aneka 'Bread'
Di Akademi Pariwisata Majapahit Surabaya

Saat melintas di depan gerai bakeryshop, aroma roti hangat tiba-tiba menyeruak. Mungkin yang terlintas dalam pikiran adalah roti yang enak dengan tampilan yang menarik. Tapi pernahkah terpikir oleh kita bagaimana cara membuatnya?
Kesibukan sudah terasa setiap hari Senin sampai Jumat mulai jam 08:00 pagi di gedung lantai 2 di kampus Akademi Pariwisata Majapahit, Surabaya. Mereka adalah mahasiswa dari jurusan Pastry di Akpar Majapahit yang sedang belajar mata kuliah mengenai pengetahuan tentang pembuatan bakery dengan produk roti (bread). Sebelum praktik dimulai, terlebih dahulu para mahasiswa diberikan teori selama kurang lebih 1 jam.
Dengan tenaga pengajar yang profesional dan berpengalaman, serta didukung dengan peralatan standar industri, diharapkan mahasiswa bisa membuat berbagai macam roti hingga menjadi produk bercitarasa tinggi dan layak jual.
Chef Lily Andayani salah satu dosen pengajar di Akpar Majapahit, mengatakan setelah dibekali pengetahuan tentang materi roti, mahasiswa bisa langsung praktik membuat aneka roti. Untuk kegiatan ini, antusias mahasiswa cukup tinggi. Mereka dapat mengeksplorasi dan mengekspresikan kreatifitas yang dimiliki. Sebagai contoh berikut beberapa jenis roti yang mahasiswa buat, ada Brioche, Chocolate Bun, Taiwan Polo, Country Style French Bread, American Pizza, Crescent Roll, Focaccia with Olive, Black Sesame seed Roll, Top Seed Roll dan masih banyak lagi. Semua roti-roti itu tampil menarik.



Lantas, susahkah membuat produk bakery seperti yang dikerjakan para mahasiswa ini? Tidak ada kata susah untuk belajar. Akademi Pariwisata Majapahit memberikan kemudahan bagi Anda dalam mengeksplorasi dan mengekspresikan kreatifitas dan bakat yang dimiliki. Jadi tunggu apalagi, Akademi Pariwisata Majapahit pilihan yang tepat untuk belajar menjadi baker profesional. *Upi
Kampus Akademi Pariwisata Majapahit
Kampus Mojokerto | Jl. Raya Jabon KM 07, Mojokerto
E-mail : akparmajapahit@gmail.com
Graha Tristar | Jl. Raya Jemursari 244, Surabaya
Tel. (031) 8480821-22. 8433224-25. 8410109
Hp. 081233752227, 081234506326
Blackberry PIN : 2A1CE131 ; 2B517ECB ; 2B425821 ; 53B4EFD8
Fax. (031) 8432050

Senin, 23 Maret 2015

Mahasiswa S1 Culinary Business STIE IEU Surabaya Praktik ’Fine Dining’ di Kampus



Mahasiswa S1 Culinary Business STIE IEU Surabaya Praktik ’Fine Dining’ di Kampus

MAHASISWA S1 Culinary Business STIE IEU Surabaya praktik fine dining sekaligus menunjukkan kepiawaiannya dalam menyajikan satu paket menu fine dining, di hadapan 50 undangan yang menghadiri Communication Forum Academic Director East Java Private di kampus STIE IEU Surabaya, Kamis (19/3) siang.


Tamu yang hadir dalam acara fine dining itu sejumlah PTS dari Surabaya, Malang dan kota-kota lainnya di Jatim khususnya yang membuka program Studi Kuliner, Pariwisata dan Perhotelan. Hadir di acara itu Presdir Matoa Holding Ir Juwono Saroso, Direktur Tristar Culinary Institute (TCI) Drs. Ec. Andrean LB., MM., MBA.

Praktik membuat menu lengkap untuk fine dining bagi mahasiswa S1 Culinary Business STIE IEU Surabaya merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk tampil sebaik mungkin sejak mempersiapkan bahan bakunya, memasak di dapur hingga menyajikannya.


Nah, demi menyukseskan hajatan tersebut, mahasiswa tidak sendiri.karena mereka dibimbing langsung oleh chef Yuda Agustian, yang juga dosen kuliner di Akpar Majapahit Surabaya. Sehingga, dalam menyajikan menu fine dining di hadapan 50 undangan sesuai standard operation procedure (SOP)-nya.

Jika satu paket fine dining di restoran mewah menyajikan masakan Eropa atau Chinese Food (biasanya pada acara pesta pernikahan), tetapi khusus pada acara fine dining di kampus STIE IEU Surabaya mengedepankan menu masakan tradisional Indonesia (Indonesian Authentic).


Menu tradisional Indonesia itu untuk appetizer-nya berupa rujak manis dengan bumbu kacang, soup-nya berupa.sayur asem, menu utamanya (main course) sendiri menyajikan ayam gepuk, lalapan dan sambal bajak, sedangkan menu penutupnya (dessert) adalah es palu butung.

Dosen Akpar Majapahit Andrean yang juga hadir di acara tersebut menjelaskan, praktik fine dining yang ditampilkan para mahasiswa S1 Culinary Business STIE IEU Surabaya ini patut diapresiasi. Pasalnya, mahasiswa yang mengambil minat belajar kuliner tersebut bisa mengetahui dan membedakan antara fine dining, casual dining, fast food dan truck food.





Dalam bisnis restoran, fine dining menempati strata tertinggi. Restoran yang  memposisikan dirinya menyediakan paket menu ala fine dining biasanya tampilan interiornya mewah (berkelas), peralatan restorannya bagus dan modern, menunya set-setan, bahan baku yang dipakai kelas premium (terbaik), koki atau chef-nya juga bagus, pun tersedia red wine atau white wine (anggur) dan tentu saja harganya boleh dibilang fantastis untuk menyatakan mahal.


Di dunia bisnis kuliner, restoran yang menyajikan menu ala fine dining boleh dikatakan sebagai restoran bintang lima. Di bawah resto fine dining adalah casual dining,yang merupakan restoran pada umumnya. Sedangkan posisi resto setelah casual dining  adalah fast food dan strata yang terendah adalah truck food.


Di Surabaya, lanjut Andrean, resto fine dining jumlahnya relatif terbatas. ”Yang saya tahu adalah restoran 1914 di Jl Raya Darmokali (bekas Konjen Prancis) dan Rukola Restaurant di Jl Polisi Istimewa. Untuk pesan menu fine dining satu set, konsumen di-charge mulai Rp 500 ribu sampai Rp 750 ribu perorang,”terang Andrian, yang juga pengajar di STIE IEU Surabaya Jl Raya Dukuh Kupang 157-B Surabaya.

”Jadi kalau Anda ingin menjamu kolega bisnis di restoran yang menyajikan menu set-setan ala resto fine dining, misalnya booking round table untuk delapan orang, maka siapkan anggaran minimal Rp 4 jutaan, jika per orang di-charge Rp 500 ribuan,” katanya menambahkan. (ahn)

Minggu, 22 Maret 2015

Endang Triwahyuni, Gadis Banjar yang Bermimpi Jadi Juragan Bakso - Kursus Private Rumah Bakso Tiga Hari di TCI



Endang Triwahyuni, Gadis Banjar yang Bermimpi Jadi Juragan Bakso

Kursus Private Rumah Bakso Tiga Hari di TCI  

TEKAD kuat untuk mewujudkan mimpi menjadi juragan bakso ditunjukkan oleh Endang Triwahyuni (24), gadis asal Banjarmasin yang mengambil kursus private Rumah Bakso selama tiga hari di Tristar Culinary Institute (TCI) Surabaya, mulai Selasa (10/3)-Kamis (13/3) lalu.

Untuk mewujudkan mimpi itu jadi kenyataan, Endang, demikian sapaan karib anak keempat dari lima bersaudara tersebut –atas restu kedua orangrtuanya— memutuskan berangkat ke Surabaya demi memperdalam cara membuat aneka bakso berikut kuahnya di TCI Jl Raya Jemursari 234 Surabaya.

Keputusan bulat untuk terbang ke Surabaya belajar masak aneka bakso dilakoninya setelah dirinya lulus kuliah S1 jurusan Keperawatan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, 2013 silam. Ketertarikannya pada dunia kuliner dimulai dari hobinya membuat kue dan suka makan (bakso), makanya begitu dia searching internet ada lembaga kursus yang mengajarkan paket pelatihan Rumah Bakso secara private, maka wanita berjilbab ini mendaftarkan diri.


Meskipun dari aspek biaya kursusnya sendiri boleh dibilang tidak murah karena dipatok Rp 2,25 jutaan, pihaknya tak terlalu memasalahkan, senyampang impiannya menjadi juragan bakso bisa terwujud. ”Pasalnya peluang buka usaha bakso di Banjarmasin boleh dikatakan masih terbuka luas, apalagi bakso itu kalau peminatnya cukup banyak mulai anak-anak sampai orang dewasa,” tuturnya terus terang.

Selama kursus private Rumah Bakso di TCI, Endang Triwahyuni dibimbing instruktur senior yakni chef R Bagus Handoko. Pada hari pertama, ia diajarkan membuat bakso isi kelapa muda, bakso isi coklat, bakso isi keju dan jeroan lengkaap dengan resep manjur membuat kuah bakso yang bikin lidah bergoyang.

Sedangkan pada hari kedua, ia diajarkan cara membuat sate bakso aneka bumbu, steak bakso, burger bakso dan aneka bentuk bakso cetak. Padaa hari terakhir, chef R Bagus Handoko bagi ilmu seputar cara membuat nugget bakso, galatine
bakso (rolade bakso), siomay bakso, cordon blue bakso, bakso bakar bumbu rujak yang dibuat seperti paha ayam.


Menurut chef Bagus, demikian sapaan akrab R Bagus Handoko, bakso yang dikreasi merupakan tuntutan pasar demi menyiasati ketatnya persaingan antarpebisnis bakso baik di Jawa maupun luar Jawa termasuk Kalimantan. Jadi pelaku usaha bakso yang baru meristis bisnis ini sulit untuk mungkin bersaing dengan pemain lama kalau sekadar menjajakan bakso ala kadarnya.

”Untuk itu jika usaha Anda ingin survive, kami sarankan bikinlah bakso yang bebas boraks, food grade dengan pendekatan quality is number one. Harga per porsinya tentunya tidak murah tetapi dibuat kompetitif untuk ukuran harga bakso di Banjarmasin, misalnya Rp 25.000-Rp 30.000 per porsi,” ujar chef Bagus Handoko ketika berdiskusi dengan Endang Triwahyuni, disela memberi materi pelatihan tersebut.

Untuk mencapai tingkat food grade, tentunya harus memakai daging sapi, daging ayam dan kombinasi daging sapi dan daging ayam baik agar baksonya kenyal. Untuk membuat bakso yang kenyal, Anda bisa menggunakan Isolate Soya Protein (ISP) dan Sodium Tripolyphosphate (STPP) yang tersedia di Toko 9 (toko bakan kue dan masakan yang masih satu kelompok dengan jaringan usaha TCI).

”Jadi Anda enggak usah bingung cari ISP dan STPP di mana. Setelah kembali ke Banjarmasin, Anda cukup telpon ke TCI barang yang Anda pesan langsung dikirim ke alamat pemesan koq,” kata chef Bagus Handoko memastikan layanan Toko 9 yang bisa mengirim pesanan konsumen sampai luar Jawa.

Selain itu, untuk daya menarik konsumen datang ke Rumah Bakso, chef Bagus juga memberi saran agar Endang Triwahyuni memdidik chef yunior untuk demo buat bakso langsung di depan pengunjung. ”Kalau ini bisa diwujudkan, tentu akan beda dengan pedagang bakso lainnya. Ini bakal jadi trend setter di Banjarmasin,” ujarnya lagi.

Dari berbagai saran tersebut, Endang Triwahyuni menilai masukan positif itu sebagai bagian dari pembelajaran yang konstruktif demi mewujudkan cita-citanya menjadi uragan bakso yang cukup disegani di Banjarmasin. 

Karena itulah, sekembalinya dari kursus private ini, dirinya sudah membuat perencanaan bikin rumah bakso skala rumahan dulu dengan kapasitas 100-200 orang perhari. Modal awalnya kira-kira Rp 25 jutaan.

”Untuk hari biasa, kami targetkan bisa melayani 100-an pembeli, sedangkan pada long week end, bisa melayani 200-an pembeli. Harga per porsinya, kalau bakso biasa Rp 15.000-an, sedangkan porsi yang istimewa dipatok sekitar Rp 27.000-Rp 30.000,” terang Endang.


Sementara itu untuk jangka menengah dan panjang, pihaknya akan menyewa ruko dengan modal awal Rp 100 jutaan. Rumah bakso itu nantinya akan mempekerjakan enam orang, dengan dibagi dalam dua shift kerja. ”Saya optimistis bisnis yang akan kami rintis ini bakal memiliki prospek cerah jika dikelola secara professional dengan menjaga mutu produk dan layanan ke konsumen. Tekad kami adalah dream come true,” pungkasnya, seraya tersenyum manis. (ahn)

Dari Field Trip 28 Bocah TK Apple Tree di LPKS Tristar - Belajar Buat Gantungan Kunci, Tempelan Kulkas dan Menghias Cake dari Bahan Clay



Dari Field Trip 28 Bocah TK Apple Tree di LPKS Tristar

Belajar Buat Gantungan Kunci, Tempelan Kulkas dan Menghias Cake dari Bahan Clay

LEMBAGA Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Tristar –salah satu unit usaha di bawah payung Matoa Holding—kembali dipercaya oleh manajemen sekolah TK Apple Tree, untuk melatih anak didik membuat gantungan kunci, tempelan kulkas dan menghias cake dari bahan tepung clay.


Pelatihan yang diikuti 28 bocah TK-A yang beralamat di Jl Dharmahusada Indah 128 Surabaya itu dipusatkan di Jl Prapen Indah J-5 (Kampus J-5) Surabaya. Pelatihan yang dihelat pada Selasa (10/3) itu dimulai pukul 09.00-11.30 WIB. Mengingat pesertanya adalah anak-anak berusia 5-6 tahun, maka panitia pun mengemas pelatihannya sendiri sedemikian rupa agar anak didik betah berlama-lama mengikuti rangkaian kegiatan yang disiapkan sejak H-1.

Kursi dan meja pun mesti didatangkan khusus sehingga pas untuk duduk 28 bocah peserta pelatihan, sedangkan guru pendamping dari TK Apple Tree (4 orang), 8-10 orang tua anak didik dan enam tenaga instruktur dari LPKS Tristar, menyesuaikan posisi duduk anak.


Celutukan suara bocah --sebuat saja namanya Mayden, Gerard, Nicolas, Maxwell, Matthew, Joyson, Azael dan Kaylin---  yang berkomunikasi dengan empat guru pendamping (dalam bahasa Inggris), maupun para instruktur dan orang tua mewarnai kegiatan pelatihan kemarin siang.

Secara umum, anak didik antusias mengikuti penjelasan dan contoh yang ditunjukkan instruktur maupun guru yang mendampingi siswa. Bahkan sejumlah orang tua siswa dan guru pendamping pun bahu membahu “membantu” putra putrinya berkreasi membuat gantungan kunci, tempelan kulkas dan menghias kue dari bahan clay yang diajarkan intruktur dengan bahasa sederhana.


Acara field trip 28 bocah TK Apple Tree di LPKS Tristar semakin istimewa karena direktur sekaligus owner LPKS Tristar, Evie Muliasari Dewi, langsung turun gunung mendampingi keenam instrukturnya, demi kepuasan orang tua anak didik atas kegiatan pelatihan tersebut. 

Kehadiran Bu Evie, demikian sapaan akrabnya, membuat suasana di tempat pelatihan semakin gayeng karena dipandu langsung oleh ahlinya. Wow,…. keren!


Sebelum praktik, panitia menyiapkan bahan dan peralatan untuk membuat gantungan kunci dan tempelan kulkas dari tepung clay antara lain tepung clay, pewarna clay, cetakan, roler, tusuk gigi, lem, pewarna,pita, gabus (dibuat seperti mini cake), dan yang lain. Setelah semuanya siap, anak didik bisa mengikuti langkah pekerjaan yang dicontohkan instruktur di damping guru dan orang tua siswa.

Di sela acara, penanggung jawab acara field trip TK Apple Tree, Putri Eriyanti menuturkan, kegiatan seperti ini dilakukan setahun dua kali. Tujuannya untuk mengenalkan kepada siswa bagaimana membuat gantungan kunci, tempelan kulkas dan menghias kue ulang tahun (tart) dari bahan sederhana, mudah diperoleh di pasaran dan untuk mengkreasinya tidak terlalu ribet bagi bocah usia 5-6 tahun.



”Dengan praktik langsung membuat gantungan kunci, tempelan kulkas dan menghias kue tart, maka siswa atau anak didik mendapat pengetahuan baru yang tidak diajarkan di kelas,” terang Ayu, guru TK Apple Tree mendampingi Ketua Panitia Field Trip Putri Eriyanti.

Hasil kreasi anak didik bisa dibawa pulang sekaligus ditunjukkan kepada orang tuanya masing-masing terutama yang kemarin tidak bisa mendampingi putra putrinya yang tercinta praktik di laboratorium LPKS Tristar Jl Prapen Indah J-5 Surabaya.




”Diharapkan pembelajaran langsung kepada anak didik melalui ahlinya ini makin menumbuhkan kreativitas pada diri anak. Sebelumnya kami juga mengajak anak didik field trip ke Taman Safari Batu Malang. Di Taman Safari, anak didik juga diajarkan bagaimana mengenal aneka jenis satwa dan mencinta lingkungan lewat pembelajaran langsung di lapangan,” pungkasnya. (ahn)