twitter

Sekolah Kuliner dan D3 Perhotelan

Surabaya - Graha Tristar
Jln. Raya Jemursari 244 Surabaya.
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata

West Campus - Gedung IEU
Raya Dukuh Kupang 157B
S1 International Culinary Business

Kampus B Tristar -
Jl. Kaliwaron 58-60, Surabaya
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata
S1 Culinary Business

Informasi
Telp. +62-31 8433224 & 8433225. HP. 08233752227 - 081234506326.
PIN BB: 2A6A1F4E - 2B425821

Jakarta - Kampus Tristar BSD
S1 Culinary Business
S1 Food Technology
S1 Hotel Management
Telp: 021-5380668.
HP: 081286358533. PIN BB: 2A96E298.
Fax: 021-53155652.
Ruko BSD Sektor 7. Blok RL 31-33.
Serpong - Tangerang

Resep Kreasi Mahasiswa
Akpar Majapahit

Pages

Minggu, 14 September 2014

Kunker Ir Juwono Saroso Bersama Kadin Jatim ke Batam 27-30 Agustus 2014 Jajaki Peluang Bisnis Franchise Pendidikan Kuliner, Industri Pariwisata dan Perhotelan



Kunker Ir Juwono Saroso Bersama Kadin Jatim ke Batam 27-30 Agustus 2014

Jajaki Peluang Bisnis Franchise Pendidikan Kuliner,  Industri Pariwisata dan Perhotelan

Presiden Direktur (Presdir) Majapahit Tourisme Academy (Matoa) Holding Ir Juwono Saroso bersama 29 pengusaha dan pengurus Kadin Jatim melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Batam dan Singapura pada akhir Agustus 2014 selama empat hari. Salah satu misinya adalah menjajaki berbagai peluang bisnis di kawasan segitiga emas tersebut terutama bidang pendidikan kuliner, industry pariwisata dan perhotelan. Oleh-olehnya disajikan dalam tulisan berikut ini.

BERSAMA 29 pengusaha lainnya, Ir Juwono Saroso yang juga owner Akpar Majapahit Surabaya ini  mendapat kesempatan bersama pengurus Kadin Jatim Diar Kusumaputra mengunjungi Batam dan Singapura pada 27-30 Agustus 2014. Dipilihnya Batam yang masuk wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu karena perkembangan ekonominya luar biasa pesat guna mengimbangi Singapura.

Rombongan Kadin Jatim itu terdiri dari pengusaha yang bergerak di bidang pendidikan kuliner, pariwisata dan perhotelan (Surabaya), pengusaha batu marmer dan onyx (Tulungagung), pengusaha kosmetik dan aromaterapi (Surabaya), supplier sayur mayur dan buah-buahan (Malang), pengusaha bawang merah lokal (Probolinggo).

Tak ketinggalan pengusaha pembibitan mulai benih kentang, jeruk dan bibit pertanian lainnya serta pengusaha camilan merk Safrida dan kerupuk buah nangka, apel, salak dan lainnya (Singosari)  juga diajak Kadin Jatim dalam kunker ke Batam dan Singapura.

Informasinya, pembangunan infrastruktur dan industry pariwisata di Batam cukup pesat belakangan ini. Posisi Batam yang strategis dan berdekatan dengan Singapura memegang peranan penting dalam menyemarakkan geliat ekonomi di kawasan Kepri. Ada semangat kuat dari pemangku kepentingan di daerah itu untuk mewujudkan apa yang tidak ada di Singapura, akan direalisasikan di Batam.

Misalnya, rencana Batam membuka kebun binatang berskala besar tentu akan menyerap ribuan tenaga kerja trampil, baik usaha inti maupun usaha pendukung yang terkait seperti hotel, restoran, kafe dan yang lainnya, sehubungan dengan rencana  pembukaan kebun binatang tersebut.

Satu lagi megaproyek baru yang siap direalisasikan di Batam, yakni kawasan Nong Sa Batam yang akan disulap menjadi kawasan perhotelan dan tempat pariwisata berskala internasional. Di kawasan pusat bisnis (CBD) baru itu pajak bea masuknya dibuat lebih murah daripada daerah lain di Indonesia.

Megaproyek yang disediakan pemerintah setempat ini juga ditawarkan kepada investor asing guna meningkatkan nilai tambah (added value) terkait kehadiran kawasan pusat bisnis baru  tersebut. ”Nah ini merupakan kesempatan emas bagi para alumni Akpar Majapahit untuk berkiprah sekaligus mengisi peluang kerja di sana,” cetus Juwono Saroso di ruang kerjanya, kemarin.

Sejauh ini sekitar 20-an mahasiswa Akpar Majapahit yang magang kerja di Batam Resort, di antaranya Kevin yang kini sudah diterima bekerja  sebagai chef, setelah magang kerjanya selesai. Kevin sendiri bersama sejumlah mahasiswa D3 Akpar Majapahit akan diwisuda di Hotel Shangri-La, November mendatang.

Lulusan Akpar Majapahit yang magang kerja dan bekerja di Batam bisa terus mengasah ilmunya dan sharing dengan pekerja setempat di bidang kuliner, perhotelan dan pariwisata yang sudah berstandar internasional karena Batam saat ini bermunculan hotel-hotel baru dari  jaringan manajemen hotel internasional yang juga banyak mempekerjakan ekspatriat asing.

Selama di Batam, rombongan juga menikmati wisata kuliner karena disuguhi seafood ”gong gong” (sejenis keong laut). Kalau di Surabaya bentuknya seperti kereco tapi hidupnya di air asin (laut). Daya tarik Batam yang lain adalah berburu kamera murah karena harganya terpaut 30 persen daripada harga normal di Surabaya. Begitu juga harga parfum,kosmetik, permen coklat juga harganya relatif lebih miring.

Ia mencontohkan coklat dari Batam yang diproduksi oleh industry pengolahan coklat, cukup terkenal di kalangan pelancong, karena coklat ini selain dijajakan di Batam untuk oleh-oleh, juga disuplai ke pusat-pusat perbelanjaan di Singapura.

Setelah kunker di kawasan otoritas Batam, rombongan melanjutkan perjalanan ke Singapura. Banyak informasi baru dan peluang bisnis yang bisa di-follow up. Pasalnya, selama di Negeri Singa itu rombongan Kadin Jatim juga dipertemukan dengan orang-orang Indonesia yang sukses bekerja dan berbisnis di Singapura.

Mereka mengimbau pengusaha Indonesia yang dibawa Kadin Jatim ini tidak hanya menggarap pasar domestik, tetapi juga mencoba menjajaki pasar mancanegara terutama Singapura yang  masih terbuka lebar. Untuk pemain baru, mereka juga siap bantu koleganya dari Indonesia bagaimana memahami lika liku berbisnis di Singapura.

”Di Singapura, kami memang tertarik menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan dual degree (double degree), program short course (training singkat) atau sekadar studi banding. Rencana ini masih kami matangkan di sini karena perlu persiapan khusus mewujudkan keinginan tersebut,” terang alumni Fakultas Teknik Kimia ITS ini.

Bagi Akpar Majapahit, lanjut dia, kerja sama dengan pebisnis Singapura bukan kali ini saja, karena Akpar Majapahit sebelumnya juga telah menjalin kerja sama dengan pihak At Sunrise Global Academy Singapore yang dirintis sejak 2009 silam.

Sampai sekarang kerjasama dengan pihak At Sunrise Global Academy Singapore menjadi program tetap Akpar Majapahit, untuk membuka wawasan mahasiswa dengan pendidikan sejenis di luar negeri, terutama Singapura yang terkenal di sektor industry jasa pariwisatanya. Mahasiswa Akpar Majapahit bisa belajar perkembangan culinary dan patiseri.

Dalam kesempatan itu, rombongan pengusaha anggota Kadin Jatim juga  mengunjungi Golden the Bay Cool Dry Conservation African Climate, (kawasan reklamasi pantai yang disulap menjadi kawasan wisata bertaraf internasional). Luas lahannya mencapai puluhan hektare dibangun kubah dari kaca berukuran raksasa dan di dalamnya dilengkapi AC.

”Koleksi kawasan konservasi itu meliputi ribuan tanaman hias dari seluruh dunia, seperti kaktus, krokot, bonsai, anggrek, yang disusun berlapis-lapis dengan aneka warna yang elok dan membuat betah pengunjungnya berlama-lama di sana,” tuturnya.
Setelah puas di Golden the Bay, ia dan rombongan Kadin Jatim diajak menghadiri pertunjukkan laser dan kembang api. Jika awalnya dulu (2009) hanya mengangkat tema Song of the Sea, sekarang ini temanya diganti Wing of Time, yang fokus menampilkan perkembangan Singapura dari masa ke masa.

”Selama di Singapura kami menginap di A Queen Hotel yang lokasi hotelnya dekat dengan Mustafa Center. Saya cukup jalan lima menit sudah sampai di pertokoan yang buka 24 jam tersebut. Sedangkan di Batam, rombongan Kadin Jatim bermalam di Purnama Regency,” pungkasnya. (ahn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar