Memanfaatkan Limbah Minyak Jelantah sebagai Bahan Bakar Alternatif *)
KELANGKAAN bahan bakar solar akhir-akhir ini membuat prihatin
siapa pun yang sejak awal tidak menghendaki geliat roda usaha sampai harus
terhenti. Menyikapi hal tersebut, Akademi Pariwisata (Akpar) Majapahit sebagai
lembaga pendidikan tinggi yang sering diminta sebagai konsultan berbagai hotel
dan restoran, merasa terpanggil untuk mencarikan solusi bagaimana mengatasi
limbah dapur berupa minyak jelantah ini bisa ”disulap” menjadi bahan bakar
alternatif.
Berangkat
dari pengalaman pribadi, saat tim dari Akpar Majapahit mengawal mahasiswa
jurusan Usaha Perjalanan Wisata (UPW) yang mengadakan tur ke Sarangan dengan
bus mini diesel (Isuzu Elf) yang berbahan bakar solar, hendak pulang ke
Surabaya, sepanjang jalan dari Sarangan hingga Caruban, semua SPBU kehabisan
solar. Kendaraan yang dipakai mahasiswa pulang tur terpaksa berhenti di Caruban
karena kehabisan bahan bakar minyak (BBM). Kisah menyesakkan itu terjadi pada
20-21 April 2013 lalu.
Menyikapi
hal ini, Akpar Majapahit meneliti pembuatan bahan bakar alternartif dari limbah
dapur yang berupa minyak jelantah. Tujuan mulia yang diusung tim peneliti Akpar
Majapahit ini semata-mata untuk memberikan alternatif bahan bakar yang mudah
dibuat dan murah dari segi pembiayaannya, sehingga dalam melancarkan roda
transportasi dan kegiatan industri. Dari aspek kepariwisataan sendiri, dengan
tersedianya bahan bakar yang murah dan mudah diperoleh di pasaran, akan dapat
meningkatkan industri pariwisata Indonesia.
Kenapa
bahan bakunya dari minyakjelantah? Karena, Apkar Majapahit yang bergerak di
pendidikan kepariwisataan, perhotelan dan kulineri, tidak lepas dari limbah
minyak jelantah. Bahan limbah minyak jelantah ini tersedia melimpah dari
hotel-hotel maupun restoran yang tersebar di Surabaya dan sekitarnya. Nah,
daripada limbah dapur itu tidak ada yang memanfaatkan, maka limbah dapur ini
dimanfaatkan dan diolah lebih lanjut menjadi bahan bakar alternatif yakni
biodiesel, yang menggantikan biosolar.
Biodiesel
tergolong bahan bakar yang dapat diperbarui, karena dibuat dari hewan dan
tumbuhan (hasil pertanian: minyak kelapa, minyak sawit dan minyak tumbuhan yang
lainnya). Selain itu, biodiesel juga dapat dibuat dari minyak jelantah (minyak
bekas), di mana minyak jelantah merupakan limbah dari industri kuliner dan
industri pengolahan makanan.
Minyak
jelantah ini sudah tidak bisa dikonsumsi lagi karena lewat jenuh, sehingga
sangat membahayakan dari sisi kesehatan terutama ginjal. Selain itu, minyak
jelantah harganya relatif murah, sehingga jika minyak jelantah tersebut diolah
menjadi biodiesel maka harga biodiesel pun lebih terjangkau masyarakat.
Produksi
biodiesel bisa dilakukan secara manual maupun memakai mesin industri. Pemakaian
mesin industri ini akan mempermudah proses produksi seperti yang sedang dibuat
dan dikembangkan oleh tim peneliti dari Akpar Majapahit saat ini. Proses
pembuatan biosolar ini adalah proses kimia yang disebut Transesterifikasi.
Proses
transesterifikasi ini menghasilkan dua produk yaitu metil esters/mono-alkyl
esters (biodiesel) dan gliserin yang merupakan produk samping. Bahan baku utama
untuk pembuatan biodiesel antara lain minyak nabati, lemak hewani, lemak
bekas/lemak daur ulang.
Setelah
proses transesterifikasi dilalui dan menghasilkan biodiesel, maka dilakukan uji
mutu biodiesel. Pertama, analisa secara kimia meliputi kadar air menggunakan
sistem Karl Fisher, Free Fatty Acid (FFA) dan kandungan logam menggunakan
Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS). Kedua, analisa secara fisika yang
meliputi analisa Density (massa jenis), analisa Viscosity (kekentalan) dengan
menggunakan Viscometer.
Bahan-bahan
yang diperlukan dalam proses transeterifikasi adalah minyak jelantah sebagai
bahan baku ditambah NaOH (Caostic Soda), H2SO4 (Asam Sulfat), H3PO4 (Asam
Phosphate), Air dan Methanol. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah bekker
glass 1000 ml sebagai mini reaktor untuk proses degumming, esterifikasi dan
transesterifikasi; hotplate stirrer sebagai pemanas dan pengaduk; botol kaca
sebagai tangki pemisah dan tangki pencucian serta tangki penampungan hasil.
Secara
teknis, proses pembuatan biodiesel bisa dilakukan siapa pun senyampang
pelaksananya memahami standard operation prosedure (SOP) pembuatan biodiesel
dari minyah jelantah. Pertama, ambil 500 ml minyak jelantah dalam becker glass
1000 ml tambahkan asam phosphate (H3PO4) 5 ml aduk selama 30 menit pada
temperature 60 derajat C, kemudian diamkan selama 30 menit, saring kotorannya.
(ini disebut proses Degumming).
Kedua,
Hasil dari proses degumming tambahkan asam sulfat (H2SO4) 5 ml dan Metanol 50
ml pada temperatur 60 derajat C aduk selama 30 menit. Diamkan selama 30 menit
sampai terpisah menjadi dua lapisan. Lapisan bawah adalah campuran methanol +
air + H2SO4, sedangkan lapisan atas adalah lapisan minyak (ini disebut proses
Esterifikasi).
Tahap
ketiga, hasil dari proses esterifikasi, lapisan minyak tambahkan metoksi
(campuran NaOH/Caostic Soda 5 gram + methanol 50 ml aduk selama 30 menit
temperature hingga 60 derajat C (ini adalah proses Transesterifikasi).
Selanjutnya diamkan selama 30 menit sampai terpisah antara lapisan yang jernih
dan lapisan yanh keruh/endapan (gliserin). Dalam hal ini yang dipakai adalah
lapisan yang jernih.
Keempat,
lapisan yang jernih tambahkan 100 ml aquadest, lakukan pengadukan selama 15 menit,
menunggu hingga terbentuk dua lapisan yaitu minyak biodiesel lapisan yang atas
dan air lapisan yang di bawah dibuang. Ini dilakukan sampai tiga kali. (praktik
ini disebut proses Pencucian). Tahap yang terakhir, ambil lapisan yang atas
yaitu biodiesel sebagai produk kemudian panaskan sampai temperatur 105 derajat
C. (ini disebut proses Pengeringan).
Untuk
memproduksi biodiesel sesuai skala usaha, Akpar Majapahit menyediakan miniplant
biodiesel berkapasitas produksi 4 liter/batch hingga 60 liter/batch. Juga siap
untuk mendesainkan sekaligus menyediakan mobile mini plant biodiesel
berkapasitas produksi sampai 250 liter/batch. Semoga bermanfaat.
*) Nama Penulis Artikel:
Ir Juwono Saroso
Dosen Akpar Majapahit Surabaya
Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya,
Telp. (031) 8433224-5, 8480821-2
No. Rekening: BCA 6750035050
Untuk
Informasi Pendaftaran, Silakan menghubungi:
081233752227, 081357866283, 081336563094, 081234506326.
Atau anda bisa juga add BB PIN:
081233752227, 081357866283, 081336563094, 081234506326.
Atau anda bisa juga add BB PIN:
2A1CE131,
2B517ECB, 2B425821, 2A6A1F4E.
Kunjungi juga web resmi kami di
http://www.majapahit.org ; www.tristarculinaryinstitute.com
Kunjungi juga web resmi kami di
http://www.majapahit.org ; www.tristarculinaryinstitute.com
Bergabunglah
dengan AKADEMI PARIWISATA MAJAPAHIT - For The Best Future.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar