twitter

Sekolah Kuliner dan D3 Perhotelan

Surabaya - Graha Tristar
Jln. Raya Jemursari 244 Surabaya.
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata

West Campus - Gedung IEU
Raya Dukuh Kupang 157B
S1 International Culinary Business

Kampus B Tristar -
Jl. Kaliwaron 58-60, Surabaya
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata
S1 Culinary Business

Informasi
Telp. +62-31 8433224 & 8433225. HP. 08233752227 - 081234506326.
PIN BB: 2A6A1F4E - 2B425821

Jakarta - Kampus Tristar BSD
S1 Culinary Business
S1 Food Technology
S1 Hotel Management
Telp: 021-5380668.
HP: 081286358533. PIN BB: 2A96E298.
Fax: 021-53155652.
Ruko BSD Sektor 7. Blok RL 31-33.
Serpong - Tangerang

Resep Kreasi Mahasiswa
Akpar Majapahit

Pages

Minggu, 23 Maret 2014

Tata Cara Minum Teh ala Jepang Diajarkan di Akpar Majapahit



Tata Cara Minum Teh ala Jepang Diajarkan di Akpar Majapahit


ADA yang istimewa di Kampus Akpar Majapahit pada tanggal 22-25 April 203. Pasalnya, Akpar Majapahit kedatangan tamu sebanyak 11 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Bumimoro, Krembangan Surabaya ---dari Korps Suplai--- yang ingin menimba ilmu tentang tata cara minum teh ala Jepang.

Untuk suksesnya acara tersebut, pihak Akpar Majapahit menghadirkan langsung dosen Mrs Iwasaki Yasui (native speak) dan dua orang mahasiswa dari Jepang yakni Hiroe Miyake dan Nanaho Miyake, yang saat ini belajar di Unitomo dalam program pertukaran mahasiswa (student exchange).

Dari pihak Akpar Majapahit nampak hadir dalam jamuan minum teh ala Jepang adalah Hedy W. Saleh, Machtucha dan R Bagus Handoko, sedang dari pihak Unitomo diwakili Cicilia Tantri Suryawati dan Mrs Iwasaki Yasui (dosen).

Menurut R Bagus Handoko, kehadiran 11 taruna AAL (kadet) Tingkat II yang belajar kuliner di kampus Akpar Majapahit ini merupakan langkah awal dari kerjasama yang dirintis oleh kedua lembaga. Begitu juga dengan pihak Unitomo, kami juga menjalin kerjasama terutama yang berhubungan dengan bidang studi Bahasa Jepang berikut pernak-perniknya,” ujar chef Bagus Handoko, yang juga menjadi dosen tidak tetap (food & beverage) di AAL.

Para kadet pun nampak antusias mengikuti penjelasan langsung dari native speak Mrs Iwasaki Yasui yang dipandu bersama Cicilia Tantri Suryawati, Chef Bagus Handoko dan Machtucha.  Para kadet juga dipersilakan untuk praktik dan mempraktikkan tata cara minum teh ala Jepang dengan didampingi langsung oleh dua mahasiswi Jepang yang sekarang belajar di Unitomo.

Asisten Direktur I Akpar Majapahit Machtucha, Dipl.Hot., SE, M.Par mengatakan, upacara minum teh (chanoyu) adalah suatu etiket mengenai tata cara menyajikan teh dan menikmatinya.

Menurut historisnya, teh pertama kali masuk ke Jepang sekitar abad 8 (zaman Nara) dibawa oleh para pendeta dan cendikiawan dari China dan meluas di kalangan para bangsawan. Pada saat itu, dibandingkan sebagai minuman, teh lebih dikenal sebagai obat.

Pada awal zaman Kamakura (sekitar akhir abad 12 sampai awal abad 14), bibit teh dibawa dari China dan ditanam di Jepang. Pertama kali teh ditanam di Jepang di kuil Kousanji di daerah Kyoto Utara.

Upacara sekitar minum teh pertama kali dirancang oleh Murata Shukou, sekitar akhir abad 15. Murata Shukou  yang selalu mendampingi Shogun Ashikaga Yoshimasa mencoba menemukan keserasian kehidupan hening, sunyi, lepas dari kegaduhan duniawi, serasi dengan alam.

Adapun yang berjasa dalam mengangkat upacara minum teh ke dalam dunia seni adalah Senno Rikyuu, seorang warga Sakai (Osaka). Hingga sekarang, Chanoyu merupakan suatu  bentuk kesenian khas Jepang yang memiliki keindahan absolut.

Upacara atau tata cara minum teh ala Jepang (chanoyu) punya banyak aturan. Tidak sesederhana yang Anda pikirkan. Tapi hal ini membuat tatacara minuman ala Jepang menjadi istimewa.

Ketika Anda bertamu dan disuguhi teh oleh tuan rumah, maka Anda tidak boleh langsung meminumnya. Ada beberapa hal yang  harus dilakukan sebelum menikmati teh hijau yang baru saja dibuat tuan rumah. Dalam chanoyu, teh disajikan dalam cawan yang biasanya memiliki motif di salah satu sisinya.

Saat menerima cawan, tamu harus mengangkatnya dengan ketinggian sejajar mata. Lalu, turunkan hingga sejajar dada dan putar dua kali cawan ke arah kanan agar gambar di cawan menghadap ke luar, bukan ke arah mulut Anda.

Gerakan yang sama juga diterapkan untuk cawan-cawan tidak bermotif. Teh hijau dalam cawan tersebut harus dihabiskan sebagai tanda hormat.  Agar tehnya tandas tidak bersisa, ditegukan terakhir lebih baik diseruput, sedot sampai habis.

Setelah selesai minum teh, tamu dapat memperhatikan detil cawan, mulai dari motif hingga nama pembuat yang biasanya ada di bagian bawah cawan. Perlu diingat, setiap cawan itu berbeda-beda, Anda belum tentu bisa bertemu dengan cawan yang sama. Selain itu, cawan juga sangat berharga, jadi ketika melihatnya harus sangat berhati-hati.


Kebiasaan minum teh di Jepang merupakan ritual tradisional dalam menyajikan teh untuk tamu. Pada zaman dulu disebut chato atau cha no yu, kalau di luar ruangan disebut nodate.

Teh disiapkan secara khusus oleh orang yang mendalami seni upacara minum teh yang disebut Tea Master. Teh bukan cuma dituang dengan air panas dan diminum, tapi sebagai seni dalam arti luas. Dihidangkan dan dinikmati sekelompok tamu di ruangan khusus untuk minum teh yang disebut chashitsu.

Upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir dan agama. Dalam menyajikan minuman, cangkir yang disediakan untuk tamu wanita dan pria juga berbeda.

Tea Master, orang yang menyiapkan teh memberikan cangkir (yang sebenarnya mangkok) tidak sembarangan, namun sesuai "kepribadian" para tamu, biasanya para lelaki diberi cangkir yang simple, dan para wanita diberi cangkir bunga.

Pada umumnya, upacara minum teh menggunakan teh bubuk matcha yang dibuat dari teh hijau yang digiling halus. Upacara minum teh menggunakan matcha disebut matchado, sedangkan bila menggunakan teh hijau jenis sencha disebut senchado.

Posisi dan teknis minum teh juga ada aturannya. Posisinya adalah seperti duduk di antara dua sujud pas sholat. Bagi yang tak terbiasa, ini adalah posisi yang tidak nyaman.

Selain itu, sebelum menempelkan cangkir ke bibir, cangkir diletakkan di telapak tangan kiri dan tangan kanan harus memutar cangkir 180 derajat dalam tiga putaran! Jika lupa, ini dianggap sangat tidak sopan, dan tuan rumah akan sangat tersinggung. Karena gambar bunga-bunganya harus terlihat di depan sehingga tuan rumah mengetahui bahwa kita sangat menikmati teh tersebut.

So, jika Anda berkesempatan dijamu orang Jepang, maka tidak bingung harus bersikap seperti apa. (ahn)


Untuk Informasi Pendaftaran, Silakan menghubungi:
081233752227, 081357866283, 081336563094, 081234506326.
Atau anda bisa juga add BB PIN:
2A1CE131, 2B517ECB, 2B425821, 2A6A1F4E.

Kunjungi juga web resmi kami di
http://www.majapahit.org ; www.tristarculinaryinstitute.com
Bergabunglah dengan AKADEMI PARIWISATA MAJAPAHIT - For The Best Future.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar