twitter

Sekolah Kuliner dan D3 Perhotelan

Surabaya - Graha Tristar
Jln. Raya Jemursari 244 Surabaya.
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata

West Campus - Gedung IEU
Raya Dukuh Kupang 157B
S1 International Culinary Business

Kampus B Tristar -
Jl. Kaliwaron 58-60, Surabaya
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata
S1 Culinary Business

Informasi
Telp. +62-31 8433224 & 8433225. HP. 08233752227 - 081234506326.
PIN BB: 2A6A1F4E - 2B425821

Jakarta - Kampus Tristar BSD
S1 Culinary Business
S1 Food Technology
S1 Hotel Management
Telp: 021-5380668.
HP: 081286358533. PIN BB: 2A96E298.
Fax: 021-53155652.
Ruko BSD Sektor 7. Blok RL 31-33.
Serpong - Tangerang

Resep Kreasi Mahasiswa
Akpar Majapahit

Pages

Minggu, 23 Maret 2014

Dosen Akpar Majapahit Kreasi Makanan Vegetarian

Dosen Akpar Majapahit Kreasi Makanan Vegetarian

Sukses Rekayasa Teknologi Pangan


AKPAR Majapahit selain mendidik mahasiswa terampil di bidang yang digeluti di bangku kuliah, juga memberi apresiasi tinggi kepada dosen yang getol melakukan penelitian terutama dalam bidang rekayasa teknologi pangan. 

Target penelitian dosen itu terutama meneliti bahan-bahan yang unik, menarik dan laku dijual. Beberapa rekayasa teknologi pangan yang sukses diteliti oleh R Bagus Handoko Y S.Pd adalah bakso dari jamur, dendeng daging  dari jamur, dendeng daging dari jantung pisang, burger tempe, sirloin steak tempe, jus tempe, es krim tempe, susu tempe, abon jamur tiram, abon klewih. Selain itu, dosen lulusan IKIP Negeri Semarang tahun 1994 silam itu juga sukses mengembangkan, empek-empek dari rumput laut (biasanya terbuat dari daging ikan tengiri dengan saos cuko), kekyan dari rumput laut, pangsit dan siomay dari jamur dan rumput laut, dan lain-lain.


Pengalaman chef Bagus yang juga pernah menjadi chef vegetarian versi oriental (vegan) di beberapa restoran di Jakarta dan Bogor selama 20 tahun ini memungkinkan dirinya melakukan rekayasa teknologi pangan. Nah, karena kepiawaiannya itu dia pun diajak bergabung bersama Akpar Majapahit sejak 2002 silam. Saat itu ia baru berkarir sebagai dosen tidak tetap di Tristar Institute, sebelum namanya berubah menjadi Akpar Majapahit.

Beberapa produk vegan hasil rekayasa teknologi pangan ini “dipasarkan” Akpar Majapahit melalui kegiatan kursus atau pelatihan teknologi pangan kepada masyarakat. Produk gluten yang terbuat dari bahan baku tepung terigu yang dibuang patinya dan hanya diambil proteinnya.

Gluten ini diaplikasikan menjadi rending daging sapi, sate padang, sambil goreng cecek, ayam goreng crispy dan daging rawon. Gluten ini cocok dikonsumsi oleh penderita  hipertensi karena bebas kolesterol (lemak hewani). 

Ketika produk ini ditawarkan lewat program pelatihan, respons masyarakat cukup tinggi. Bahkan ada peserta dari luar pulau (Banjarmasin) yang memesan dendeng jamur sebanyak 25 kg. Dendeng jamur itu dijual lagi kepada pelanggannya di Banjarmasin (Kalimantan Selatan).


Vegetarian sebetulnya ada tiga. Pertama, Vegan yang asalnya dari China dan sukses dikembangkan di negeri Tirai Bambu hingga Indonesia, vegetarian Lacto Ovo (masih mengkonsumsi susu dan telur) berasal dari Eropa,  sedangkan vegetarian Lacto (masih mengkonsumsi susu) adalah vegetarian yang berkembang pesat di India. 

Di Akpar Majapahit sendiri cenderung mengembangkan produk vegan yang dikhususkan untuk menyuplai kebutuhan makanan orang-orang vegan, vegetarian dan umum. Dengan target pasar masyarakat umum, maka rekayasa teknologi pangan untuk orang-orang vegan dan vegetarian bisa lebih murah harganya karena HPP produk bisa ditekan serendah mungkin tanpa mengurangi kadar gizinya.

Chef Bagus memberi contoh pembuatan bakso yang bahan baku utamanya 100 persen daging sapi, kini bisa disiasati dengan komposisi 50 persen daging sapi dan sisanya dari gluten. Dari campuran bahan itu, rasanya 100 persen seperti bakso daging sapi, tetapi dari segi biayanya bisa dihemat sampai 30 persen. 


Tidak hanya itu, pihaknya juga mengembangkan tekstur daging babi (sintetis) atau sam cam dengan bahan utama dari soya protein, maizena (tepung jagung), santan dan bumbu. Selain harganya jauh lebih murah, tekstur daging babi ini benar-benar bebas dari daging babi.

Keberhasilan lain yang patut dicatat adalah membuat bolognaise, saos daging Bologna Italia untuk topping spaghetti. Di dunia vegan, bolognaise ini bisa diambilkan dari belondo (limbah minyak kelapa) yang direkayasa sedemikian rupa sehingga tekstur dan citarasanya nyaris sama dengan bolognaise daging sapi. ”Untuk aplikasi ekonomi, bolognaise vegan tinggal menambah daging sudah menjadi balognaise yang siap dituangkan sebagai topping spaghetti vegan,” ujarnya.

Pembuatan bolognaise vegan ini memanfaatkan limbah minyak kelapa (belondo) yang diolah (dimodifikasi) oleh chef Bagus Handoko menjadi saos bolognaise vegan yang lezat dan gurih. Saos ini cocok dipakai untuk membuat spaghetti vegan.


”Berbagai solusi cerdas ini yang kami tawarkan kepada masyarakat terutama pelaku usaha kecil hingga papan atas mulai pedagang bakso/bakwan keliling hingga kelas gedongan,” tandasnya. Nah, jika Anda tertarik mengikuti pelatihan membuat aneka makanan vegan, silakan mendaftarkan diri ke Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya, sekarang juga. (*/ahn)


Untuk Informasi Pendaftaran, Silakan menghubungi:
081233752227, 081357866283, 081336563094, 081234506326.
Atau anda bisa juga add BB PIN:
2A1CE131, 2B517ECB, 2B425821, 2A6A1F4E.

Kunjungi juga web resmi kami di
http://www.majapahit.org ; www.tristarculinaryinstitute.com
Bergabunglah dengan AKADEMI PARIWISATA MAJAPAHIT - For The Best Future.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar